Shafa Harris Labrak Jennifer Dunn, Wujud Cinta buat Ayah

TEMPO.CO, Jakarta - Masih hangat beberapa hari lalu linimasa ramai dengan perayaan Hari Ayah atau Fathers Day. Perayaan tersebut menunjukkan bagaimana setiap orang mencoba mengingat dan menghayati para ayah sebagai pahlawan dalam kehidupan mereka. Apalagi bagi setiap anak perempuan, bahkan bila telah beranjak dewasa, seorang ayah kerap dihayati sebagai cinta pertama, yang mengenalkan dan mengajarkan tentang arti cinta.

Tapi apa jadinya jika seorang ayah, yang semestinya menjadi tempat berpulang yang aman dan nyaman, justru malah menyakiti? Berselingkuh dalam pernikahan dan memiliki pasangan baru? Hal ini mungkin yang dirasakan Shafa Aliya terhadap ayahnya, Faisal Harris, yang diduga berselingkuh dengan Jennifer Dunn. Kesal, benci, sakit hati. Namun sekali lagi, rasa cinta seorang anak, terutama anak perempuan, selalu berpihak pada ayahnya.

Menurut konselor dan terapis psikologis Anggia Chrisanti, meski sejuta rasa negatif dirasakan, biasanya anak merasa bahwa penyebabnya adalah si perempuan yang menjadi selingkuhan sang ayah. Bagi Shafa, istilahnya pelakor, perebut laki orang. Seluruh perasaan marah, jijik, sakit hati, bersatu menjadi dendam.

Perasaan takut akan rusaknya sebuah keluarga, ayah dan ibu bercerai, mengalahkan perasaan takut lainnya. Gelap mata bahwa perbuatan membalas dendam biasanya melanggar aturan hukum. Namun emosi terlalu memuncak, hingga akal sehat tak lagi berperan. Tekad bulat untuk bertindak mengambil peran dalam menyelamatkan kehidupan keluarga, rumah tangga ayah dan ibunya.

"Dan tentu menyakitkan, sangat menyakitkan, saat ternyata setelahnya sang ayah bukan hanya tidak berpihak kepadanya, tapi bahkan malah membela si pelakor. Kabar terbaru menyebutkan, sang ayah bahkan sampai tega melakukan tindak kekerasan, kepada anak darah dagingnya sendiri," ujar Anggia.

Jennifer Dunn dilabrak oleh Shafa Harris, anak Faisal Harris, laki-laki yang kerap disebut berselingkuh dengan Jennifer Dunn/ Tabloid Bintang

Orang bilang cinta itu buta. Menghalalkan segala cara. Lupa mana yang baik mana yang benar. Perilaku selingkuh itu saja sudah jelas akan menjadi contoh negatif bagi anak - anak. Belum lagi ditambah hilang akal sehat hingga lebih membela pelakor dibanding keluarga sendiri.

Sakit hati dan trauma pasti ada. Ayah lupa bahwa itu akan terbawa hingga anak dewasa dan tua nanti. Figur dan peran fungsi ayah pasti ambruk seketika. Anggia berharap sang ayah bisa segera meminta maaf kepada Shafa, memperbaiki kesalahannya, meninggalkan si pelakor. "Jika bukan karena istri, minimal lakukanlah demi anak - anak. Karena anak - anak, sampai kapanpun, tidak akan pernah menjadi bekas anak," ujarnya.

TABLOIDBINTANG

Let's block ads! (Why?)